Rabu, 12 Juni 2013

Layangan Hampir Punah


Masih adakah pemandangan seperti ini?. Sepertinya sudah jarang sekali terlihat. Dulu ketika jaman Saya masih kecil permainan Layangan ini banyak digemari oleh semua kalangan usia, dari anak-anak sampai bapak-bapak. Jadwal orang-orang memainkan Layangan biasanya antara jam 3 sampai jam 6 sore. Saat musim main Layangan tiba rumah-rumah kosong cuma tinggal ibu-ibu rumah tangga yang berada di rumah. Semuanya pergi ke lapangan atau tempat-tempat terbuka. Semua di sana berkumpul memainkan 1 permainan yaitu Layangan. Bapak-bapak mengajarkan anak-anaknya memainkan Layangan sekaligus memamerkan keahliannya memainkan Layangan, anak-anak terkagum-kagum melihat keahlian sang ayah. Para remaja memainkan adu Layangan dimana saat diadu Layangan siapa yang putus dia lah yang kalah.

Memainkan Layangan sangat mudah, beli Layangan di warung-warung, pasang benang dan terbangkan Layangannya. Tapi inti dari bermain Layangan itu bukan hanya beli lalu menerbangkannya. Banyak persiapan-persiapan yang harus dilakukan. Bagi yang mau adu Layangan salah satu persiapan yang paling penting yang harus dilakukan yaitu benang. Benang dipakai bukan sembarang benang. Kami menyebutnya benang Gelasan. Benang ini gak ada dijual di pasaran alias handmade alias buatan sendiri. Disini sisi kreatifitas seorang anak muncul, dimana ketika ingin bersaing maka akan menciptakan sesuatu yang baru dan membuat yang terbaik. Saya sih belum pernah terjun langsung dalam pembuatan benang gelasan ini tapi katanya benang ini dibuat dari pecahan gelas yang dihalus dan dicampurkan suatu bahan kemudian diproses sehingga terbentuk lah benang tersebut.


Sampai saat ini Saya masih belum bisa menerbangkan Layangan, tapi Saya memiliki peran lain di sini yaitu sebagai pengejar atau pengambil atau perebut layangan yang kalah adu. Orang berperan seperti Saya banyak sekali. Disini Saya kagum dengan orang yang main Layangan, ketika dirinya kalah adu layangan, dia tidak pernah menyesali kekalahannya, dia hanya berkata: "lain kali aku pasti menang, akanku buat yang lebih hebat lagi dari ini". Ketika ada layangan yang kalah adu, di sinilah letak keseruan dalam main Layangan.  Ketika ada Layangan yang kalah adu maka kami semua lari mengejar layangan itu gak peduli halangan yang melintang, gak peduli nginjak taik, gak terasa sakit saat nginjak paku dan kaca, gak peduli masuk paret alias selokan, cuma ada satu yang dipikiran yaitu layangan itu pasti milikku. Pelajaran yang Saya ambil dari sini yaitu tetapkan satu tujuanmu, raih dan usahakan agar sampai tujuanmu, gak peduli halangan yang melintang, maju terus pantang mundur.


yeah....... aku yang akhirnya mendapatkannya

aku dapat yang mantap.......


1 komentar:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html