Seputar Ujian

Di jaman sekarang ini gelar sarjana menjadi persyaratan awal untuk melamar pekerjaan. Gelar tersebut didapat dari nilai-nilai yang memenuhi standart. Nilai didapat dari ujian. Ujian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kita menyerap pelajaran selama proses belajar.

Sebentar lagi Saya akan mengikuti UAS (Ujian Akhir Sekolah Semester). Disitu adalah penentuan akhir dari nilai yang akan saya dapat dari semester ini. Sesuai dengan sistem kuliah Saya sekarang ini ialah sistem SKS (Sistem Kebut Semalam), dimana malam sebelum ujian akan belajar  keras, tidur pun mungkin gak sempat. Mungkin bukan Saya saja, teman-teman Saya yang lainnya pun mungkin menganut sistem belajar yang sama dengan Saya. Gak bisa belajar sendiri, datang ke kos kawan, privat langsung dengan yang ahli. Semua itu dilakukan dalam satu malam, pelajaran satu semester dikebut dalam satu malam. Ilmunya dapat?. jawabannya tidak, ilmunya hilang gitu aja setelah ujian selesai. Menurutku "Otak bisa cepat mengingat, tetapi cepat juga untuk melupakannya". Bagiku ujian itu hanya formalitas, tidak menunjukkan kemampuan seseorang dari sebuah nilai. Terkadang orang bangga dengan nilainya yang tinggi, tapi ketika ditanya gak tau apa-apa atau jawabnya ngasal aja.

Inilah yang mungkin yang dapat mengekspresikan seseorang jika selesai mengikuti ujian, bagaikan burung yang terbang bebas setelah dilepas dari sangkarnya. Serasa menghirup udara segar setelah lama tidak menikmatinya, terbang bebas tanpa ada yang menghalangi, tanpa ada yang mencegah, tanpa ada yang melarang.

sumber : dari sini

Ini berbeda jika  seseorang ingin melihat hasil dari ujiannya, bagaikan seekor kura-kura yang sembunyi dalam tempurung yang malu-malu ingin keluar. Seolah-olah ada peperangan batin, antara ingin melihatnya atau tidak, ketika ingin melihat nilai timbul rasa takut atau timbul rasa deg-degan pas lihat nilainya, takut nilai yang keluar tidak sesuai dengan harapan. Kalo gak dilihat, rasa penasaran yang timbul sangat bergejolak dan gak bisa di bendung lagi.