Hujan terus melanda kota Medan setiap harinya. Hujan di sini pun sudah seperti terjadwal. Tiap sore sampai malam hujan terus mengguyur kota Medan. Hujan turun disertai dengan angin kencang membuat banyak pohon-pohon di pinggir jalan pada bertumbangan. Turunnya hujan juga diikuti dengan petir yang menyambar ke bumi, mengincar sesuatu yang bersifat konduktor yang berada di dekatnya. Suara geluduk pun gak mau kalah, suaranya yang besar dan keras membuat orang-orang terkejut dan ketakutan.
Hujan deras juga membawa dampak buruk pada kota Medan ini. Sistem drainase yang buruk membuat jalan-jalan dengan cepat tergenang banjir. Ini lah potret jalanan yang tergenang banjir membuat perjalanan menjadi terganggu. Tak jarang banyak kendaraan yang mogok di tengah banjir.
Dulu ketika SMA guru geografiku sering kali bicara tentang sistem drainase yang baik di suatu kota. Padahal saat itu pelajarannya bukan tentang sistem drainase. Setiap pertemuan selalu dibahas tentang hal ini. Inilah kurang lebih kata-kata yang selalu dikatakannya "kalo kalian mau membangun suatu kota, bangun dulu paret/selokan, baru dibuat jalan. Buat dulu sistem pengaliran air yang baik baru dibangun suatu bangunan atau jalan". Tapi kenyataannya sekarang sistem drainase kurang begitu bagus. Ada paret/ selokan, tapi asal buat, hanya sebagai formalitas dari prosedur yang ditentukan, banyak akhir dari paret/ selokan ini ujungnya buntu. Inilah salah satu penyebab dari cepatnya air menggenangi jalan-jalan. Hujan deras baru satu jam saja jalanan langsung banjir, tak bisa dilewati kendaraan.
0 komentar:
Posting Komentar