Senin, 24 Februari 2014

Suasana Pagiku

Seperti biasa pagi hari aku dibangunkan oleh ayam yang berkokok nyaring di telingaku. Itu bukanlah suara yang keluar langsung dari mulut seekor ayam. Suara itu bersumber dari handphone-ku yang memang ku atur sedemikian rupa sehingga suaranya menyerupai suara ayam berkokok sebagai suara alarmku. Suara itu baru ku sadari berasal dari handphone-ku saat awal dari suara alarm ini yang persis seperti suara ayam berkokok sebenarnya itu, kemudian berubah menjadi suara ayam berkokok dengan nada hip hop.

Setiap pagi aku dibangunkan oleh suara ayam ini. Aku uda gak bisa lagi berharap pada suara ayam yang nyata, hampir mustahil itu terjadi. Dengan kondisi orang-orang di kota ini yang sedikit demi sedikit meninggalkan kebiasan berternak, baik itu berternak ayam, lembu, kambing. Selain untuk bisnis semata gak ada lagi yang tersisa.

Aku masih beruntung walaupun tinggal di perkotaan tapi berdomisili di daerah yang masih ada sisi perkampungannya. Tenang dari hiruk-pikuk perkotaan. Di sini masih tampak sawah-sawah yang terbentang luas, walaupun beberapa sawah perlahan-lahan sudah mulai berganti perannya demi memenuhi hasrat kebutuhan papan manusia. 

Sawah-sawah yang tersisa, termasuk sawah yang ada di belakang rumahku memberikan sedikit aroma perkampungan di dalam pekatnya aroma perkotaan. Sawah di belakang rumahku hanya terpisahkan oleh dinding tembok yang tinggi.

Pagi ini seperti biasa kawanan burung berkicau saling sahut menyahut, berhilir mudik di sawah, mengatur strategi jitu untuk mendapatkan makanan yang bisa dimakan tanpa diketahui oleh pemilik sawah yang tidak mau rugi. Kawanan burung ini walaupun tidak banyak, kicauannya dapat membuat damai pagi ini dalam sesaat di tengah keterburu-buruan mengejar waktu. Burung-burung ini sesekali bertengger di belakang rumahku, saling berkicauan satu sama lain, entah apa yang mereka obrolkan. Ada juga sepasang burung yang sedikit memisahkan diri kawanannya, memadu kasih dan berbagi kehangatan dalam sejuknya pagi. Sebagai ucapan terimakasih atas tumpangannya bertengger di belakang rumahku, burung-burung ini meninggalkan hadiah kecil-kecilan berupa kotoran-kotoran mereka yang tidak berbau tapi berbekas di sana-sini.

2 komentar:

  1. bener banget. Sekarang udah momen langka banget tiap pagi denger ayam berkokok.Kangen masa-masa itu lagi, dibangunin bukan karena alarm hape tapi bener-bener dari suara kokokan ayam

    BalasHapus

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html