Kamis, 07 November 2013

Perjalanan Yang Tak Terlupakan

Entah apa yang membuat kami bertiga saat itu berkumpul, aku juga sudah lupa kapan itu karena uda sangat lama. Bukan karena aku ingin melupakannya, tapi karena aku gak pernah mencoba untuk mengingat-ingat waktunya atau mencatatnya dalam sebuah catatan. Yang penting isi dari perjalanannya itu. Yang aku ingat saat itu aku duduk di kelas 6 SD.

Saat itu kami bertiga memutuskan untuk pergi ke suatu tempat. Dan tempat yang ingin kami kunjungi ini menurut cerita dari orang tua kami merupakan sarang dari GAM (Gerakan Aceh Merdeka). Orang tua kami sangat melarang kami ke sana dengan satu alasan yaitu karena kami orang jawa. Apalagi kami ini tiga orang anak kecil yang mempunyai wajah jawa yang sangat kental. Selain itu jaraknya yang sangat jauh sekitar 10 kilometer. Jarak yang sangat jauh untuk anak-anak seperti kami ini. 

Tapi entah setan apa yang merasuki kami sehingga kami melawan nasehat orang tua kami, menerobos ketakutan kami dan orang tua kami,  mendobrak batas kemampuan kami, menerjang bahaya yang akan terjadi. Semua itu kami lakukan untuk mencapai yang kami inginkan. Yang ada di pikiran kami hanya kenikmatan yang akan kami raih disana.

Tepat di bawah terik matahari yang bersinar terang kami kayuh sepeda dengan perlahan dibarengi dengan obrolan-obrolan gak jelas. Sesekali kami seperti di arena balap moto gp memacu sepeda dengan kecepatan tinggi mencoba mendahului satu sama lain. Lantunan Lagu pun kami nyanyikan untuk menghilangkan rasa lelah. Lagunya pak Ebiet G. Ade yang berjudul "berita kepada kawan" berulang-ulang kali kami nyanyikan. Lagunya memang lagu sedih tapi entah kenapa saat itu lagu ini jadi sangat menyenangkan.

Kami mencapai tujuan kami dengan selamat dan aman. Tidak seperti yang orang tua kami katakan. Tak seperti yang orang tua kami takutkan. Kami habiskan hari dengan menikmati tempat ini. Tempat terjauh yang ku capai sendiri saat itu. Tempat yang katanya bahaya, aku lewati. Tempat yang baru pertama kali ku datangi tanpa tuntunan orang tua. Tempat pertama di mana ku rasakan air asin masuk ke mulutku berulang kali dan membasahi seluruh tubuhku.

Setelah perjanjian damai antara GAM dan Indonesia, tempat ini menjadi tujuan utama wisata di kota ini.

7 komentar:

  1. sekarang bs merasa nyaman kl jalan2 ke sana, ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah, sekarang sudah aman dan nyaman, gak ada lg yg ditakutkan :)

      Hapus
  2. terkadang "never try never know"....
    pikiran itu suka lebih lebai mendramatisir dari yang sebenarnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang agak lebai ketakutan dalam pikiran itu, tapi itu membuat kita berjaga-jaga saat kita berusaha untuk mencoba :)

      Hapus
  3. Yes, You must try it if you want to know it.
    Do more get more

    BalasHapus
    Balasan
    1. berani mencoba sesuatu yang baru :)
      banyak mencoba, banyak tau
      do more get more :)

      Hapus
    2. Try, Try, N Try again.
      If you falling again you must try it again/
      do more get more. .:)

      Hapus

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html