Salah Baca

sumber foto : dari sini

Ketika ada yang kerasukan semuanya dibawa ke musholla sekolah. Tujuannya agar yang merasuki itu takut masuk ke rumah Allah ini dan mudah untuk mengeluarkannya. Ketika ada yang kerasukan sontak membuat kegiatan belajar mengajar jadi terhenti. Bahkan yang kerasukan bukan  satu atau dua orang melainkan banyak sekali yang kerasukan. Apabila setan ini dikeluarkan dari satu tubuh, maka dia akan memasuki tubuh yang lainnya, terus-menerus sampai jam pulang.

Sebagian dari kami pergi ke musholla untuk membantu mengeluarkan setan ini. Walaupun tidak memiliki ilmu ataupun kemampuan untuk mengeluarkan setan tapi kami masih bisa mengeluarkan tenaga kami untuk memegang orang yang sedang kerasukan agar tidak memberontak ataupun sampai melakukan hal yang tidak diinginkan.

Saat sedang memegang salah satu orang yang kerasukan datang satu pria gagah, tinggi, dada bidang, memakai peci putih di kepala, janggut panjang menggantung di dagunya dan dengan muka yang meyakinkan dan penuh percaya diri. Lalu dia mendekati kami dan berniat untuk mengeluarkan setan yang merasuki orang kami pegang. Kami sendiri ada 4 orang, aku memegangi tangan kiri, sedang tiga temanku yang lain memegangi tangan kanan, kaki kanan dan kaki kiri. Sedangkan pria tadi duduk didekat kepala orang kerasukan ini. Aku berada didepannya sehingga aku dapat leluasa melihat aksinya. Posisinya persis seperti gambar di atas itu, tapi itu bukan foto dari kejadianku, itu diambil dari om google

Pria ini pun memulai aksinya

"Keluar kau setan", berkata dia dengan suara yang lantang dan tegas.

Orang yang kerasukan ini pun tiba-tiba memberontak sejadi-jadinya sampai kami mengeluarkan tenaga sekuat-kuatnya untuk menahannya.

"keluar kau setan", berkata lagi dia dengan lantak.

"keluar kau, atau ku bakar kau dengan ayat kursi", kali ini dia berkata dengan nada mengancam.

Orang yang kerasukan ini pun semakin kuat memberontak, dia mengangkat sedikit kepalanya dan meludahkan air liur ke muka pria ini. Pria ini semakin dibakar emosinya

"kalau begitu ku bakar kau dengan ayat kursi", dengan nada penuh emosi.

Pria ini pun dengan lantak dan keras tapi tegas mengawali bacaan ayat kursi dengan membaca basmallah. Dan mulai melanjutkan bacaannya
"Alif Laam Miim..."

Semua sontak terdiam ketika pria ini membacakan awalan ayat kursi dengan penuh percaya diri. Semua terdiam sejenak, sampai-sampai orang kerasukan yang dari tadi memberontak dan menjerit sejadi-jadinya pun terdiam sejenak. Keheningan terpecah ketika suara ketawa kecil dari salah satu temanku menjadikan pemicu untuk semua orang ikut tertawa kecil sambil menahan mulutnya dengan tangan agar suaranya tidak keras terdengar. Yang membuat kami tertawa-tawa kecil ialah karna yang dibaca pria ini bukanlah ayat kursi melainkan ayat pertama dari surat al-baqarah. Dan yang lebih memalukan lagi ketika dia mengawali bacaan dengan lantak, keras dan nyaring didengar, lama-kelamaan suaranya semakin kecil dan mengecil dan suaranya yang tadi tegas menjadi lemas, layu dan akhirnya menghilang dari permukaan bumi seperti suara yang kehabisan baterai. Seolah dia tau kalo dia salah baca, wajahnya pun yang tadinya penuh percaya diri seolah-olah ingin menyembunyikan wajah dari rasa malu.

Setan itu pun melalui tubuh manusia yang dirasukinya sempat tersenyum ke arah pria itu seolah menyiratkan kata-kata dalam senyumannya

"Mana kok gak terbakar aku", Mungkin itu arti dari senyumannya.

Dengan rasa malu yang mendalam dia pun mengucapkan kata dengan terbata-bata

"Saya permisi ke kamar mandi bentar ya"

Keluar pria ini dari mushola, kami pun melepas tawa kami yang sempat tertahan tadi. Setelah sekian lama ditunggu pria itu tak kunjung kembali dari kamar mandi, mungkin dia langsung kabur dari rasa malunya dan tak kembali lagi. Akhirnya orang yang kerasukan tadi disembuhkan oleh salah seorang ustad yang kami panggil ke sekolah.