Di sini. Di kamar ini. Di ruangan yang tidak seberapa luas ini. Dengan cat krem yang menghiasi dindingnya. Aku tidur termenung. Bukan tidur, tapi hanya membaringkan badanku. Termenung, apa gerangan yang membuatku termenung. Entahlah namanya juga termenung, gak ada yang pikirin pastinya, atau terlalu banyak pikiran hingga tak sanggup untuk memikirkannya.
Tapi itu tidak berlangsung lama. Kegiatan termenungku terganggu oleh sesosok wajah yang muncul dalam khayalanku. Wajah itu wajah kedua orang tuaku. Seakan-akan berkata "Sedang apa kamu nak". Langsung seketika aku rasakan rindu berat mendera ku. Rindu orang tuaku di sana.
Sebagai anak perantauan yang sedang jauh dari rumah. Penyakit rindu bisa kapan saja menyerang. Satu-satunya obat rinduku hanyalah foto ini. Foto ini sekaligus yang terus memberikan ku semangat untuk dapat bertahan di tanah perantauan ini.
Bapak & Mamak |
Saya juga rindu sama orang tua. .:(
BalasHapusHidup anak rantau.
Hidup anak rantau bang...
Hapus